Headlines News :
Home » » Masyarakat Dusun Wattang Desa Leppangeng Laksanakan Ritual Pesta Panen Mappadendang

Masyarakat Dusun Wattang Desa Leppangeng Laksanakan Ritual Pesta Panen Mappadendang

Written By Unknown on Minggu, 24 Maret 2013 | 17.49


Masyarakat Dusun Wattang Desa Leppangeng Laksanakan Ritual Pesta Panen Mappadendang
Camat Belawa Ahmad Jahran,Kepala Desa Leppangeng,Asri Kime,PPL Desa Leppangeng,H.supardi bersama warga dengan penuh semangat ikut memukul lesung diiringi Pamencak (Pencak silat Tradisonil Khas Belawa).
KBT -Belawa- Sebagai bentuk suka cita dan kesyukuran pada sang Khalik, untuk hasil panen yang melimpah, masyarakat di Dusun Wattang , Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo , menggelar ritual adat Mappadendang. Ritual panenan mappadendang adalah adat Bugis sejak lama, yang diikuti seluruh petani. Ritual ini dilakukan bersama dengan simbolik menumbuk padi dalam lesung panjang dengan lubang enam, hingga dua belas yang disebut Pallungeng, menggunakan alat tumbuk yang oleh suku Bugis disebut alu. "Dulu, ritual ini dilakukan hampir di seluruh wilayah di Sulawesi Selatan setiap musim panen raya. Namun sekarang, tradisi ini seakan ditinggalkan dan hanya beberapa daerah saja yang masih melakukan. Termasuk di Dusun Wattang ini kegiatan meppadendang yang dilaksanakan kali ini di LABESA’ (nama Limpo di dusun Wattang,Red) terakhir kali dilaksanakan pada tahun 1960an pada saat kekacauan di Belawa memuncak karena banyaknya Gerilyawan dan tentara yang saling perang maka kegiatan  mappadendang ini dihentikan “ kata H.Juherri, salah seorang Tokoh masyarakat Leppangeng  kepada Kibar Belawa Tosagenae , Ahad,24/3/2013). Selain bentuk suka cita, ritual mappadendang juga dimaksudkan untuk mempertahankan warisan budaya leluhur yang dikhawatirkan makin ditinggalkan generasi muda. Kepekaan warga Dusun Wattang dalam menjaga budaya para leluhurnya, memang masih sangat kental. . Oleh masyarakat Wattang, mapadendang juga diartikan sebagai mappaccappu pammali, atau tolak bala agar pada saat memasuki musim tanam hingga musim panen berikutnya, petani tetap mendapatkan kemakmuran dan hasil panen yang melimpah. Camat Belawa,H.Ahmad Jahran,S.IP,M.Si yang ikut dalam ritual tersebut mengatakan, peran serta seluruh masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan budaya leluhur harus lebih digalakkan, untuk mengantisipasi pupusnya nilai  budaya oleh budaya barat yang datang mengepung dari luar. "Sangat penting menjaga dan melestarikan seni serta budaya daerah. Pemerintah Kecamatan Belawa akan konsisten menjadikan ritual pesta panen mappadendang dan menjadikan  program budaya dalam rangka memelihara nilai-nilai seni budaya. Ungkapnya.
Sementara itu Kepala Desa Leppangeng,Asri Kime,Sm.Hk diselah-selah acara juga mengungkapkan bahwa kegiatan Mappadendang merupakan bentuk kongkrit dari upaya memupuk kerjasama dan kegotong royongan  yang masih sangat kental yang dimiliki warga Leppangeng.dan ini modal berharga yang harus terus dilestarikan ungkapnya.( Bamba)

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | BELAWA | KIBAR
Copyright © 2011. KIBAR BELAWA TOSAGENAE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by TOSAGENAE
Proudly powered by Blogger