Headlines News :
Home » » SEKILAS TENTANG SYEH SAGENA/TOSAGENA

SEKILAS TENTANG SYEH SAGENA/TOSAGENA

Written By Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013 | 22.39

Pada Tgl: 22-Oktober-2009 di sebuah kampung kecil Bernama TOSORA Kec.Majauleng Kab.Wajo, Saya duduk menatap sebuah Makam di halaman bekas Masjid yang diperkirakan telah berusia -/+700 Tahun yg kini telah menjadi situs, Makam tersebut adalah Makam pemilik masjid yang bernama: ASSYEIKH AL-HABIB JAMALUDDIN AL-AKBAR AL- HUSAINI atau biasa di kenal dengan panggilan Petta WalliE Setelah Membaca Al Fatihah kepada beliau, aku teringat dengan SYEH TOSAGENA/SAGENA yg cukup melegenda di BELAWA bahkan di daerah lain, apakah kedua sosok ini mempunyai keterkaitan dan apa pula kaitannya dengan BELAWA ? Berikut Penelusuran kecil-kecilku yg kudapat dari berbagai sumber termasuk hasil diskusi dengan silessurengta Ambo Tang Daeng Materru : Tahun 1300 M Danau Tempe atau bahasa para leluhur kita Tappareng Karaja masih merupakan Danau yang cukup Luas tidak seperti saat ini yang sudah berbentuk Rawa-rawa yang kian hari mengalami pendangkalan, Tosora yang merupakan pusat kota kerajaan Wajo saat itu cukup ramai termasuk bandar Niaga Tosora yang menghubungkan kerajaan lain termasuk kerajaan soppeng dan sidenreng. Adalah Petta WalliE setelah dari Aceh,Jawa dan mengajarkan Ilmu Islam kepada beberapa muridnya yg saat ini di kenal nama WALI SONGO beliau dan beberapa pengikutnya pun hijrah ke tanah bugis tepatnya di Tosora Wajo, karena mereka kaum pendatang mereka membuat perkampungan di seputar Tappareng Karaja (Danau Tempe saat ini) sekitar 35km dari Tosora, penduduk Wajo kala itu menyebut mereka kaum BA ALAWIYAH jadi
kalau penduduk ingin ke kampung tersebut mereka mengatakan: “Maeloka Lao Ri Kampongna Tau Ba ‘alawiyah E”, dan Seiring
perjalanan waktu, glottal- glottal kata “Ba Alawiyah” perlahan berubah menjadi BELAWA .Ditengah Kepercayaan Animisme yg masih
dianut penduduk kerajaan Wajo, kaum Ba Alawiyah dikomunitasnya tetap hidup secara Islam bahkan Petta WalliE mempunyai murid
dan kemungkinan di antaranya adalah SYEH SAGENA atau yang lebih populer dengan nama SEHÉ’ TOSAGENA. Seiring waktu kampung Ba Alawiyah (Belawa)
semakin ramai karena tanahnya yg subur dan ikan melimpah dan saat ini telah menjadi Kecamatan di Kab.Wajo, tak banyak adat istiadat animisme atau kebiasaan orang dulu di daerah ini seperti daerah lain karena dari awalnya Belawa memang penganut ISLAM, Belawa Memang mempunyai banyak perantau karena memang cikal bakal daerah ini dari Perantau. SYEH JAMALUDDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI adalah Guru Para Wali Songo di tanah jawa termasuk keturunannya yaitu Sunan Gunung
Jati telah menjadi bagian dari Wajo dengan dibangunnya sebuah masjid di Tosora. Tak Banyak Lontara’ yang menulis tentang beliau atau mungkin para penulis lontara’ saat itu menilai Petta WalliE hanya orang Asing dan yang lebih penting Proses Islamisasi pada tahun 1600an yg di lakukan Trio datuk (datuk patimang,datuk ri bandang,datuk ri tiro) akan TERELIMINASI mengenai Islamisasi di tanahbugis.
Pada tahun 1415 M -/+ 200 tahun sebelum kedatangan trio datuk tersebut. SYEH
JAMALUDDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI meninggal dunia dan dimakamkan di Tosora kec.Majauleng. Wallahu Wallam !!
SYEH SAGENA (TOSAGENA) sendiri Wafat di Tanah Suci Mekkah dan di makamkan di pekuburan para wali disana yg bernama SUBAEKAH
sedangkan di makam di jln.syeh Sagena belawa hanyalah makam ibunda dan tempat kelahiran beliau, namun beliau pernah berkata kalau kelak ada yang mensiarahi makamku maka datanglah ke Belawa.
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur, Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.(Wikipedia) Entah berhubungan atau tidak sebuah Desa di Lemahabang Cirebon bernama BELAWA bukan itu saja sebuah daerah di Iraq pun bernama BELAWA. Ketiga daerah ini lagi lagi mempunyai hubungan dengan Syeh Jamaluddin Al-akbar Al-husaini dan yang terakhir silahkan mencari daerah yang bernama BELAWA di India.
(Coretan ini hanyalah sebuah pemikiran dari seorang anak manusia yang miskin ilmu dan pendidikan,mohon maaf apabila ada kesalahan)Written by ikmbnews
Share this post :

+ komentar + 10 komentar

30 Januari 2020 pukul 08.10

Maaf min dr mana asal usul beliau ini syekh tosagena/sagena!apa murid atau anak syek Jamaluddin ya...?

30 Januari 2020 pukul 08.10

Maaf min dr mana asal usul beliau ini syekh tosagena/sagena!apa murid atau anak syek Jamaluddin ya...?

2 April 2020 pukul 02.14

Nasib kita sama aku juga mau tanyakan status keluarga beliu

27 September 2020 pukul 12.53

Siapa kah sebenar nya syekh to sagena anak dri habib jamaludin atau murid atau siapa beliau sbnar nya?

17 Oktober 2020 pukul 15.13

Syeh Sagena lahir dibelawa sekitat tahun 1790, 3 bersaudara diantara adiknya Kapitan Paleppang Petta Mallangkana Batue dan Kapitan Mattakke Dg Tapute Petta Mallangkana Bessie, nama bapaknya Muhammad Petta Kawang ,ibunya Imassikati(Wesikati) sedangkan Muhammad Petta Kawang nama bapaknya Laturu Petta Kapitan Jangko kemudian bapak dari Laturu Petta Kapita Jangko adalah Labanna Toassa Kali Wajo Kapita Launa Wajo,Benteng Lao-laona Wajo Datu Sarasa, sedangkan Labanna Toassa 4 berdaudara 1.Lamaddussila Petta Tejjo 2.Petta Lapawewae 3.Petta Laona ,nama bapak ke 4 bersaudara adalah Petta Labolong Datu Sarasa datu Timurung Cakkuridi Wajo matinroe Babanglompoe. Tancung

8 April 2021 pukul 08.13

Jadi ingat cerita almarhum bapak saya bahwa dari datuknya sebelum berangkat ke makkah untuk menuntut ilmu. Datuk beliau berpesan kepada anaknya.. Jika ALLAH menghendaki saya (datuk) meninggal di makkah maka 7 turunan anak cucuku akan tinggal di makkah untuk menemaniku.. Entah artinya apa.. Perkataan beliau.tapi mulai dari anak beliau sampai dengan cucu yg urutan ketujuh yang berangkat kemakkah untuk naik haji tidak ada satupun yg kembali ke celebes ( wajo) semuanya wafat di makkah termasuk canuppe muhammad nur (cella piliE nurung) cara pengucapan suku bugis. Kakek di beri nama itu disebabkan ada sebuah peristiwa yg terjadi pada diri beliau..
Kejadian selanjutnya adalah ketika bapak kami muhammad adjide labolong lila akan berangkat haji.. Banyak di antara keluarga bapak kami melarangnya.. Alasannya mereka kawatir tidak akan pulang mengingat kekak, datuk sampai ke datuk syeh belawa wafat di makkah.akan tetapi bapak berpesan bahwa jika saya wafat di makkah artinya bapaklah cucu syeh belawa yg ke 7 dan lontara silsilah bapak keliru.. Namun jika bapak tudak wafat di makkah berarti bapak cucu urutan ke 8 dari datuk syeh belawa. Dan ternyata bapak kami kembali ke wajo.sehingga setelah terjadinya perang beliau beserta istri pertamanya hijrah ke bone seterusnya ke salokmekko terakhir bpak kami hijrak ke tapi tapi daerah sulawesi tenggara dan wafat di pasikutta (kampung nelayan) yg di buka oleh beliau sebagai tempat mencari ikan bersama dgn orang yg mengikutinya. Bapak kami memiliki 4 orang iatri dgn 21 orang anak.. Wallahu a'lam bissawab.

8 April 2021 pukul 08.15

Jadi ingat cerita almarhum bapak saya bahwa dari datuknya sebelum berangkat ke makkah untuk menuntut ilmu. Datuk beliau berpesan kepada anaknya.. Jika ALLAH menghendaki saya (datuk) meninggal di makkah maka 7 turunan anak cucuku akan tinggal di makkah untuk menemaniku.. Entah artinya apa.. Perkataan beliau.tapi mulai dari anak beliau sampai dengan cucu yg urutan ketujuh yang berangkat kemakkah untuk naik haji tidak ada satupun yg kembali ke celebes ( wajo) semuanya wafat di makkah termasuk canuppe muhammad nur (cella piliE nurung) cara pengucapan suku bugis. Kakek di beri nama itu disebabkan ada sebuah peristiwa yg terjadi pada diri beliau..
Kejadian selanjutnya adalah ketika bapak kami muhammad adjide labolong lila akan berangkat haji.. Banyak di antara keluarga bapak kami melarangnya.. Alasannya mereka kawatir tidak akan pulang mengingat kekak, datuk sampai ke datuk syeh belawa wafat di makkah.akan tetapi bapak berpesan bahwa jika saya wafat di makkah artinya bapaklah cucu syeh belawa yg ke 7 dan lontara silsilah bapak keliru.. Namun jika bapak tudak wafat di makkah berarti bapak cucu urutan ke 8 dari datuk syeh belawa. Dan ternyata bapak kami kembali ke wajo.sehingga setelah terjadinya perang beliau beserta istri pertamanya hijrah ke bone seterusnya ke salokmekko terakhir bpak kami hijrak ke tapi tapi daerah sulawesi tenggara dan wafat di pasikutta (kampung nelayan) yg di buka oleh beliau sebagai tempat mencari ikan bersama dgn orang yg mengikutinya. Bapak kami memiliki 4 orang iatri dgn 21 orang anak.. Wallahu a'lam bissawab.

1 November 2021 pukul 13.08

sy ingin tahu banyak tentang syech Sagena karena menurut cerita ibu kami masih keturunan syech Sagena,tdk banyak yg saya tahu ttg syech Sagena,krn waktu ibu masih hidup tdk banyak bertanya ttg Beliau krn sy masih kecil,sy punya tante(adik ibu) tdk bisa ditanya krn sdh tuli karena usia sdh tua.

14 November 2021 pukul 00.40

Assalamualaikum.
Saya dari Kalimantan Selatan. Ayah kakek (Datok ismailah saya berasal dari Belawa. Beliau hijrah ke Kalimantan Selatan dengan ikut kapal(pasommpe) danenikah dengan orang Bugis juga di Kalimantan Selatan dan melahirkan keturunan hingga ke saya dari pihak laki laki.ayah saya cerita bahwa keturnan Belawa apabila naik haji maka juga akan meninggal di Mekkah. Belum ada bukti karena sampai sekarang keturnan dari Datok Ismail belum ada yang berangkat haji. Sedikit bercerita sesuai dengan legenda Belawa katanya keturnan Belawa tidak mempan terkena bisa/darah kayu yg membuat gatal dan bengkak seperti kayu Belawa disulawesi dan dikalimantan sendiri orang menyebut kayu simping atau pohon sumpung. Terbukti paman kandung saudara ayah saya kerja di sawmill memproduksi kayu sumpung beliau kebal sama kayu tersebut dan mencoba mengusap usap serbuk kayu ke wajah beliau. Sedangkan orang lain atau rekan kerja paman saya tidak berani menyentuhnya. Sebenarnya silsilah leluhur saya dari Belawa terputus oleh Datok saya Datok Ismail. Karena kakek saya lupa menanyakan nama dari kakek beliau sendiri. Beberapa artikel tentang Belawa, dan silsilah keturunan nya sering saya cari cari hingga sekarang, karena ingin mengetahui lanjutan leluhur saya setelah Datok Ismail yg beliau hijrah ke Kalimantan dan wafat serta dikuburkan di Kalimantan seltan kabupaten tanah bumbu didesa pulau burung, dan beliau tidak pernah kembali ke tanah kelahiran beliau di Belawa. Terimakasih

4 Juni 2022 pukul 02.45

Assalamu alaikum wrsb..salam kenal seleasurekku malebbi'e..bisakH menghubungi kami?? ..klu bukti tentang perkataan syech belawa/tosagena bilamana ada anak cucunya naik haji dia akan ambil sebanyak 7 turunan dari beliau..dari pihak bapak aji kami terbukti..turunan beliau yg ke 6 dan ke 7 meninggal di mekkah...

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | BELAWA | KIBAR
Copyright © 2011. KIBAR BELAWA TOSAGENAE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by TOSAGENAE
Proudly powered by Blogger