Pada Tgl: 22-Oktober-2009 di sebuah kampung kecil Bernama TOSORA Kec.Majauleng Kab.Wajo, Saya duduk menatap sebuah Makam di halaman bekas Masjid yang diperkirakan telah berusia -/+700
Tahun yg kini telah menjadi situs, Makam tersebut adalah Makam pemilik
masjid yang bernama: ASSYEIKH AL-HABIB JAMALUDDIN AL-AKBAR AL- HUSAINI
atau biasa di kenal dengan panggilan Petta WalliE Setelah Membaca Al
Fatihah kepada beliau, aku teringat dengan SYEH TOSAGENA/SAGENA yg cukup
melegenda di BELAWA bahkan di daerah lain, apakah kedua sosok ini
mempunyai keterkaitan dan apa pula kaitannya dengan BELAWA ? Berikut
Penelusuran kecil-kecilku yg kudapat dari berbagai sumber termasuk hasil
diskusi dengan silessurengta Ambo Tang Daeng Materru : Tahun 1300 M
Danau Tempe atau bahasa para leluhur kita Tappareng Karaja masih
merupakan Danau yang cukup Luas tidak seperti saat ini yang sudah
berbentuk Rawa-rawa yang kian hari mengalami pendangkalan, Tosora yang
merupakan pusat kota kerajaan Wajo saat itu cukup ramai termasuk bandar
Niaga Tosora yang menghubungkan kerajaan lain termasuk kerajaan soppeng
dan sidenreng. Adalah Petta WalliE setelah dari Aceh,Jawa dan
mengajarkan Ilmu Islam kepada beberapa muridnya yg saat ini di kenal
nama WALI SONGO beliau dan beberapa pengikutnya pun hijrah ke tanah
bugis tepatnya di Tosora Wajo, karena mereka kaum pendatang mereka
membuat perkampungan di seputar Tappareng Karaja (Danau Tempe saat ini)
sekitar 35km dari Tosora, penduduk Wajo kala itu menyebut mereka kaum BA
ALAWIYAH jadi
kalau penduduk ingin ke kampung tersebut mereka mengatakan: “Maeloka Lao Ri Kampongna Tau Ba ‘alawiyah E”, dan Seiring
perjalanan waktu, glottal- glottal kata “Ba Alawiyah” perlahan berubah menjadi BELAWA .Ditengah Kepercayaan Animisme yg masih
dianut penduduk kerajaan Wajo, kaum Ba Alawiyah dikomunitasnya tetap hidup secara Islam bahkan Petta WalliE mempunyai murid
dan kemungkinan di antaranya adalah SYEH SAGENA atau yang lebih populer
dengan nama SEHÉ’ TOSAGENA. Seiring waktu kampung Ba Alawiyah (Belawa)
semakin ramai karena tanahnya yg subur dan ikan melimpah dan saat ini
telah menjadi Kecamatan di Kab.Wajo, tak banyak adat istiadat animisme
atau kebiasaan orang dulu di daerah ini seperti daerah lain karena dari
awalnya Belawa memang penganut ISLAM, Belawa Memang mempunyai banyak
perantau karena memang cikal bakal daerah ini dari Perantau. SYEH
JAMALUDDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI adalah Guru Para Wali Songo di tanah jawa
termasuk keturunannya yaitu Sunan Gunung
Jati telah menjadi bagian dari Wajo dengan dibangunnya sebuah masjid di
Tosora. Tak Banyak Lontara’ yang menulis tentang beliau atau mungkin
para penulis lontara’ saat itu menilai Petta WalliE hanya orang Asing
dan yang lebih penting Proses Islamisasi pada tahun 1600an yg di lakukan
Trio datuk (datuk patimang,datuk ri bandang,datuk ri tiro) akan
TERELIMINASI mengenai Islamisasi di tanahbugis.
Pada tahun 1415 M -/+ 200 tahun sebelum kedatangan trio datuk tersebut. SYEH
JAMALUDDIN AL-AKBAR AL-HUSAINI meninggal dunia dan dimakamkan di Tosora kec.Majauleng. Wallahu Wallam !!
SYEH SAGENA (TOSAGENA) sendiri Wafat di Tanah Suci Mekkah dan di makamkan di pekuburan para wali disana yg bernama SUBAEKAH
sedangkan di makam di jln.syeh Sagena belawa hanyalah makam ibunda dan
tempat kelahiran beliau, namun beliau pernah berkata kalau kelak ada
yang mensiarahi makamku maka datanglah ke Belawa.
Walisongo atau Walisanga dikenal sebagai penyebar agama Islam di
tanah Jawa pada abad ke 14. Mereka tinggal di tiga wilayah penting
pantai utara Pulau Jawa, yaitu Surabaya-Gresik-Lamongan di Jawa Timur,
Demak-Kudus-Muria di Jawa Tengah, dan Cirebon di Jawa Barat.(Wikipedia)
Entah berhubungan atau tidak sebuah Desa di Lemahabang Cirebon bernama
BELAWA bukan itu saja sebuah daerah di Iraq pun bernama BELAWA. Ketiga
daerah ini lagi lagi mempunyai hubungan dengan Syeh Jamaluddin Al-akbar
Al-husaini dan yang terakhir silahkan mencari daerah yang bernama BELAWA
di India.
(Coretan ini hanyalah sebuah pemikiran dari seorang anak manusia yang
miskin ilmu dan pendidikan,mohon maaf apabila ada kesalahan)
Home »
Jendela Belawa
» SEKILAS TENTANG SYEH SAGENA/TOSAGENA
SEKILAS TENTANG SYEH SAGENA/TOSAGENA
Written By Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013 | 22.39
Label:
Jendela Belawa
+ komentar + 11 komentar
Maaf min dr mana asal usul beliau ini syekh tosagena/sagena!apa murid atau anak syek Jamaluddin ya...?
Maaf min dr mana asal usul beliau ini syekh tosagena/sagena!apa murid atau anak syek Jamaluddin ya...?
Nasib kita sama aku juga mau tanyakan status keluarga beliu
Siapa kah sebenar nya syekh to sagena anak dri habib jamaludin atau murid atau siapa beliau sbnar nya?
Syeh Sagena lahir dibelawa sekitat tahun 1790, 3 bersaudara diantara adiknya Kapitan Paleppang Petta Mallangkana Batue dan Kapitan Mattakke Dg Tapute Petta Mallangkana Bessie, nama bapaknya Muhammad Petta Kawang ,ibunya Imassikati(Wesikati) sedangkan Muhammad Petta Kawang nama bapaknya Laturu Petta Kapitan Jangko kemudian bapak dari Laturu Petta Kapita Jangko adalah Labanna Toassa Kali Wajo Kapita Launa Wajo,Benteng Lao-laona Wajo Datu Sarasa, sedangkan Labanna Toassa 4 berdaudara 1.Lamaddussila Petta Tejjo 2.Petta Lapawewae 3.Petta Laona ,nama bapak ke 4 bersaudara adalah Petta Labolong Datu Sarasa datu Timurung Cakkuridi Wajo matinroe Babanglompoe. Tancung
Jadi ingat cerita almarhum bapak saya bahwa dari datuknya sebelum berangkat ke makkah untuk menuntut ilmu. Datuk beliau berpesan kepada anaknya.. Jika ALLAH menghendaki saya (datuk) meninggal di makkah maka 7 turunan anak cucuku akan tinggal di makkah untuk menemaniku.. Entah artinya apa.. Perkataan beliau.tapi mulai dari anak beliau sampai dengan cucu yg urutan ketujuh yang berangkat kemakkah untuk naik haji tidak ada satupun yg kembali ke celebes ( wajo) semuanya wafat di makkah termasuk canuppe muhammad nur (cella piliE nurung) cara pengucapan suku bugis. Kakek di beri nama itu disebabkan ada sebuah peristiwa yg terjadi pada diri beliau..
Kejadian selanjutnya adalah ketika bapak kami muhammad adjide labolong lila akan berangkat haji.. Banyak di antara keluarga bapak kami melarangnya.. Alasannya mereka kawatir tidak akan pulang mengingat kekak, datuk sampai ke datuk syeh belawa wafat di makkah.akan tetapi bapak berpesan bahwa jika saya wafat di makkah artinya bapaklah cucu syeh belawa yg ke 7 dan lontara silsilah bapak keliru.. Namun jika bapak tudak wafat di makkah berarti bapak cucu urutan ke 8 dari datuk syeh belawa. Dan ternyata bapak kami kembali ke wajo.sehingga setelah terjadinya perang beliau beserta istri pertamanya hijrah ke bone seterusnya ke salokmekko terakhir bpak kami hijrak ke tapi tapi daerah sulawesi tenggara dan wafat di pasikutta (kampung nelayan) yg di buka oleh beliau sebagai tempat mencari ikan bersama dgn orang yg mengikutinya. Bapak kami memiliki 4 orang iatri dgn 21 orang anak.. Wallahu a'lam bissawab.
Jadi ingat cerita almarhum bapak saya bahwa dari datuknya sebelum berangkat ke makkah untuk menuntut ilmu. Datuk beliau berpesan kepada anaknya.. Jika ALLAH menghendaki saya (datuk) meninggal di makkah maka 7 turunan anak cucuku akan tinggal di makkah untuk menemaniku.. Entah artinya apa.. Perkataan beliau.tapi mulai dari anak beliau sampai dengan cucu yg urutan ketujuh yang berangkat kemakkah untuk naik haji tidak ada satupun yg kembali ke celebes ( wajo) semuanya wafat di makkah termasuk canuppe muhammad nur (cella piliE nurung) cara pengucapan suku bugis. Kakek di beri nama itu disebabkan ada sebuah peristiwa yg terjadi pada diri beliau..
Kejadian selanjutnya adalah ketika bapak kami muhammad adjide labolong lila akan berangkat haji.. Banyak di antara keluarga bapak kami melarangnya.. Alasannya mereka kawatir tidak akan pulang mengingat kekak, datuk sampai ke datuk syeh belawa wafat di makkah.akan tetapi bapak berpesan bahwa jika saya wafat di makkah artinya bapaklah cucu syeh belawa yg ke 7 dan lontara silsilah bapak keliru.. Namun jika bapak tudak wafat di makkah berarti bapak cucu urutan ke 8 dari datuk syeh belawa. Dan ternyata bapak kami kembali ke wajo.sehingga setelah terjadinya perang beliau beserta istri pertamanya hijrah ke bone seterusnya ke salokmekko terakhir bpak kami hijrak ke tapi tapi daerah sulawesi tenggara dan wafat di pasikutta (kampung nelayan) yg di buka oleh beliau sebagai tempat mencari ikan bersama dgn orang yg mengikutinya. Bapak kami memiliki 4 orang iatri dgn 21 orang anak.. Wallahu a'lam bissawab.
sy ingin tahu banyak tentang syech Sagena karena menurut cerita ibu kami masih keturunan syech Sagena,tdk banyak yg saya tahu ttg syech Sagena,krn waktu ibu masih hidup tdk banyak bertanya ttg Beliau krn sy masih kecil,sy punya tante(adik ibu) tdk bisa ditanya krn sdh tuli karena usia sdh tua.
Assalamualaikum.
Saya dari Kalimantan Selatan. Ayah kakek (Datok ismailah saya berasal dari Belawa. Beliau hijrah ke Kalimantan Selatan dengan ikut kapal(pasommpe) danenikah dengan orang Bugis juga di Kalimantan Selatan dan melahirkan keturunan hingga ke saya dari pihak laki laki.ayah saya cerita bahwa keturnan Belawa apabila naik haji maka juga akan meninggal di Mekkah. Belum ada bukti karena sampai sekarang keturnan dari Datok Ismail belum ada yang berangkat haji. Sedikit bercerita sesuai dengan legenda Belawa katanya keturnan Belawa tidak mempan terkena bisa/darah kayu yg membuat gatal dan bengkak seperti kayu Belawa disulawesi dan dikalimantan sendiri orang menyebut kayu simping atau pohon sumpung. Terbukti paman kandung saudara ayah saya kerja di sawmill memproduksi kayu sumpung beliau kebal sama kayu tersebut dan mencoba mengusap usap serbuk kayu ke wajah beliau. Sedangkan orang lain atau rekan kerja paman saya tidak berani menyentuhnya. Sebenarnya silsilah leluhur saya dari Belawa terputus oleh Datok saya Datok Ismail. Karena kakek saya lupa menanyakan nama dari kakek beliau sendiri. Beberapa artikel tentang Belawa, dan silsilah keturunan nya sering saya cari cari hingga sekarang, karena ingin mengetahui lanjutan leluhur saya setelah Datok Ismail yg beliau hijrah ke Kalimantan dan wafat serta dikuburkan di Kalimantan seltan kabupaten tanah bumbu didesa pulau burung, dan beliau tidak pernah kembali ke tanah kelahiran beliau di Belawa. Terimakasih
Assalamu alaikum wrsb..salam kenal seleasurekku malebbi'e..bisakH menghubungi kami?? ..klu bukti tentang perkataan syech belawa/tosagena bilamana ada anak cucunya naik haji dia akan ambil sebanyak 7 turunan dari beliau..dari pihak bapak aji kami terbukti..turunan beliau yg ke 6 dan ke 7 meninggal di mekkah...
Maaf utk semua sepuh yg ada dlm group ini.izinkan sy utk bertanya smg di group ini sy mendapatkan jawaban yg selama ini sy cari🙏
Sy keturunan syekh sagena,yg ingin sy tanyakan brp anak syekh sagena dan siapa sj namanya,dlm silsilah keluarga kami syekh sagena punya anak 4
1.Lamusu
2.Kemme
3.H.Sikkiri.
4.Guru Tarawe.
Smg ada yg tau nama sebenarnya Guru Tarawe yg meniggal di daerah malangke Luwu utara sulsel🙏
Ada brp kah nama syekh sagena di Belawa🙏.
Posting Komentar