“Ajaran ilmu padi, dimana semakin berisi semakin menunduk" dan prinsip yang namanya emas itu sekalipun terbuang ke dalam comberan sekalipun dia tetap emas. itulah motto hidup yang selalu dipegang teguh oleh Andi Arifin Musba, anggota DPRD kabupaten Wajo. Dengan motto hidup itulah yang akhirnya membuat Andi Arifin sangat dihargai,dihormati dan dicintai oleh semua kalangan tidak terkecuali anak kecil sekalipun .
Saat berbincang santai dengan Kibar Belawa Tosagenae di Rumahnya di Menge Belawa beberapa waktu sambil di dampingi isteri yang telah memberinya 2 orang putera .Andi Arifin mengungkapkan bahwa dirinya tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari semua pihak termasuk saat saya menjadi anggota di DPRD Wajo Ibarat menebang pohon saya hanya kampak ujarnya merendah, padahal masyarakat Wajo terutama masyarakat Belawa tahu bahwa sejak menjadi anggota DPRD di Wajo banyak yang telah diperjuangkan.sehingga di tahun 2013 ini saja Belawa kebanjiran " Proyek"
Sikap rendah hati dan kesederhanaan yang dimiliki pria satu ini tergambar jelas saat pertama kali membuka usaha bengkel las kecil-kecilan di rumahnya tahun 2000 lalu.pekerjaan kasar sekalipun dilakukannya sendiri tanpa mau menyuruh-nyuruh orang lain padahal dia masih keturunan darah biru ( bangsawan ) bahkan tidak segan - segan membantu orang lain.Sikap rendah hati yang dimiliki Andi Arifin Musba diwarisi dari bapaknya, Andi Bau Musba yang lebih populer disapa datu Cebba.
Datu Cebba juga begitu dia rendah hati tapi kalau sudah menyangkut prinsip hidup dia sangat tegas tutur Ambo Tang salah seorang warga Belawa menceritakan.
Datu Cebba juga begitu dia rendah hati tapi kalau sudah menyangkut prinsip hidup dia sangat tegas tutur Ambo Tang salah seorang warga Belawa menceritakan.
Sebagai orang yang tumbuh besar di lingkungan keluarga yang banyak di birokrat dan dunia politik membuat dirinya juga memilih jalan yang serupa. Dunia politik menjadi pilihan hidupnya untuk memberikan sesuatu pada masyarakat Wajo. Menurutnya, jika ingin membangun Wajo, maka pengabdian total harus dilakukan jangan bekerja setengah-setengah.Totalitas pengabdiannya di bidang politik ini dibuktikan dengan sikap politiknya yang siap mngambil resiko keluar dari Partai Pemuda Indonesia (PPI) yang tidak lagi memenuhi syarat ikut pemilu dengan memilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI Perjuangan) sebagai kendaraan politik yang dipergunakan untuk berjuang bersama-sama dengan masyarakat Wajo yang seide dan se visi dengannya.
Suami dari Hj.Andi Ritajo Passamula,S.Pd, yang sehari-harinya bertugas sebagai kepala seksi pembinaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di dinas pendidikan Kabupaten wajo ini mengisahkan, saat dirinya pertama kali terjun di dunia politik banyak pengalaman berharga diperolehnya ternyata “Politik itu indah, jika dilakukan dengan apik, santun, sehat dan cerdas. tapi Jika politik tidak santun dan tidak mengikuti aturan, maka justru akan berbalik berdampak tidak positif,” tuturnya.( KBT- Akbar)
Posting Komentar