

Belawa-Seperti juga daerah lain sebagian besar wilayah sulawesi selatan, maka Kecamatan Belawa pun kembali dilanda hujan yang cukup lebat,
akibat curah hujan yang intensitasnya sangat tinggi menyebabkan beberapa sungai yang bermuara di danau tempe seperti sungai Loang Sappae,maupun sungai Bilokka yang bermuara di danau Sidenreng.tentu saja sebagian masyarakat Belawa merasa khawatir akan terjadi banjir seperti tahun
tahun sebelumnya, letak geografis Belawa yang di kelilingi
danau Tempe dan danau sidenreng yang semakin hari semakin dangkal.Menurut catatan sedimentasi danau Tempe sekitar 30 - 40 cm setiap tahunnya,dan bisa dibayangkan bagaimana pendangkalan danau Tempe dan danau Sidenreng 10 tahun kedepan.ini
merupakan salah satu faktor penyebab banjir, selain itu tidak pernah
beresnya pembangunan beberapa tanggul di belawa memperparah kondisi ini,
padahal sektor pertanian yang merupakan tulang punggung penghasilan
masyarakat belawa sangat terpengaruh dengan adanya banjir tersebut,
Banjir menggenangi Sawah berarti penghasilan utama masyarakat tidak
ada,padahal disaat normal ratusan Ton hasil tanaman palawija seperti jagung, kacang ijo,kedelai,wijen,kacang tanah dihasilkan dari ribuan hektar areal sawah
dan kebun maupun l;adang dari Belawa . belum lagi hasil tanaman musiman yang juga banyak ditanam dipesisir danau Tempe apabila musim kering seperti semangka,labu,timun,bahkan pepaya,Pemerintah seharusnya
berkomitmen untuk mencegah banjir terjadi dengan melakukan pembuatan dan perbaikan
tanggul yang lebih kokoh serta tidak setengah setengah dan penggalian
sungai yang dangkal bukan hanya memperhatikan masyarakat di perkotaan.
Kalau tidak ! Maka Belawa akan terus dilanda banjir sampai kapan pun.(
Kibar-Akbar)
Posting Komentar