Berebut Harta, Ibu dan Anak Saling Menggugat
Adalah Arifah,perempuan tua yang ditinggal mati suaminya harus
mengalami penderitaan.Janda tua ini Tidak pernah membayangkan sebelumnya kalau
kelak nanti diusia senjanya akan dicampakkan oleh anak perempuannya yang dengan
susah payah dilahirkan dan dibesarkan.padahal dari mulutnya selalu keluar doa
agar kelak mereka memiliki anak-anak
shaleh dan shaleha yang selalu berbakti kepadanya.akan tetapi mungkin Tuhan
belum memenuhi harapannya atau Tuhan mungkin punya skenario lain untuk menguji
kesabarannya. Disamping itu diapun tidak memiliki rumah sendiri.Rumah yang
dulunya diwariskan dari mendiang suaminya pun habis terjual.Sekarang ini Arifah
tinggal bersama anak laki-lakinya Abdul Muis dan menantunya yang juga belum memiliki rumah sendiri dan hanya
bekerja serabutan.Untungnya masih ada tetangganya yang bermurah hati
menumpangkannya tinggal di kolong rumahnya sehingga Arifah dan anak menantunya punya tempat
tinggal walaupun kondisinya asal-asalan. Penderitaan Perempuan tua ini semakin
lengkap karena harta satu-satunya yang tersisa dari almarhum suaminya berupa
tanah perumahan yang terletak di Jampue
Kelurahan Belawa Kecamatan Belawa pun sudah dijual oleh anak perempuannya yang
bernama Ikati.Ketika antara ibu dan anak ini bersengketa dan dimediasi oleh
aparat Kelurahan Belawa dan aparat pemerintah Kecamatan Belawa Ikati berdalih
bahwa dia menjual tanah itu karena merupakan tanah yang dihibahkan dari
bapaknya yang tidak lain adalah suami dari arifah.Ikati bahkan menunjukkan
surat wasiat yang ditulis oleh Nurman .Nurman Alias bilala Laure selaku saksi
dalam surat wasiat itu.Ketika Media ini mengkonfirmasi kepada nurman bahwa
semasa hidupnya suami Arifah berpesan kalau Ikati merawat dan memelihara ibunya
sampai meninggal maka tanah perumahan yang dimaksud akan diserahkan kepada
Ikati.karena ikati satu-satunya anak perempuannya yang masih hidup.dulu Arifah punya dua anak perempuan tapi yang satunya meninggal.tetapi kenyataannya sekarang
Ikati malah sepertinya mencampakkan ibunya dan ibunya sekarang masih hidup,bahkan Ikati menyebut ibunya Tomatoa Maulu' (Pikun,Red) ungkap
Nurman.Ikati sendiri ketika ditanyai media ini menjelaskan bahwa ia tetap pada
keputusannya untuk tidak akan menyerahkan tanah itu kepada ibunya karena tanah
itu bawaan dari bapak saya sejak masih bujangan.dan kalau ibu saya merasa
keberatan silahkan tuntut dipengadilan nanti saya mengikut di belakang dan saya tidak mencampakkan ibu saya katanya.Sementara Arifah merasa kalau tanah itu merupakan haknya karena
merupakan harta gonogini yang diperoleh bersama suaminya.Tanah itu saya beli
nak dari Pung Tube.anak-anak pung tube masih hidup Tanya saja nak ungkapnya
kepada wartawan media ini. Halnya Muis ketika media ini menyambangi kediamannya menuturkan, saya sangat sedih melihat kondisi ibu saya disaat senjanya seharusnya dia bahagia dan menikmati masa tuanya tapi mau diapa saya sendiri orang tidak berpunya.bagi saya bakti kepada orang tua dan restunya ibu adalah harta yang tak ternilai harganya.Ibu saya adalah harta dan permata yang sangat berharga bukankah surga itu ada di telapak kakinya.ungkapnya berpuitis.(KBT-Bamba)
Posting Komentar