Headlines News :
Home » » Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-614

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-614

Written By Unknown on Jumat, 26 April 2013 | 14.50

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-614

Sulawesi Selatan,

Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-614 dihadiri, Gubernur Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH, Menteri Kesehatan, Dr Nafsiah Mboi SpA,MPH, Wamenag RI, Prof Nasaruddin Umar, Ketua Umum PB As’adiyah, AGH Prof Rafii Yunus Martan, dan mantan Bupati Wajo, Prof. Rady A Gani. Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo cukup meriah, berbagai kegiatan telah dilaksanakan yaitu zikir akbar, malam kesenian, dan pertandingan olah raga. Puncak peringatan Hari Jadi ke-614 Kabupaten Wajo digelar secara seremonial di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Senin, 15, April 2013.
Gubernur Sulsel, H. Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya, memuji masyarakat Wajo. Menurutnya, orang Wajo dari dulu hebat, tingkat kemajuannya sangat cepat dan luar biasa. Di Sulawesi Selatan, hanya lima kabupaten yang punya tingkat pertumbuhan ekonomi diatas 10 persen, dan satu di antaranya adalah Kabupaten Wajo.
Menteri Kesehatan RI, Andi Nafsiah Mboi, langsung mengkritisi program kesehatan gratis sejumlah kabupaten di Sulsel. Pengobatan gratis itu bagus dan hak rakyat. Namun itu tidak mencerminkan rakyat yang sehat mandiri dan berkeadilan serta mengajak masyarakat Sulsel, terkhusus pada masyarakat Kabupaten Wajo, untuk dididik dan berprilaku bersih dan sehat. Jika itu dilakukan maka angka orang sakit menurun, kalau tunggu dia sakit baru diberikan pengobatan gratis, itu mahal. Bersih secara lingkungan dan pikiran. Beliau mengartikan maksud mandiri, yakni masing-masing orang berprinsip, walaupun kesehatan bukan segala-galanya, tapi tanpa kesehatan, kita tidak mampu melakukan segala-galanya.
Selanjutnya dikatakan, ada beberapa penyakit yang dianggap mahal, antara lain gagal ginjal, sakit paru-paru, dan stroke, tapi itu bisa dicegah dengan tidak merokok. Sebenarnya, ada banyak macam penyakit bisa dicegah, seperti diabetes, kurangi makan yang manis-manis, begitupun juga dengan tekanan darah tinggi mengurangi kadar garam makanan. Jadi sebenarnya pengobatan penyakit tidak menular jauh lebih mahal dari pada penyakit menular. Sebab satu saja yang sakit, semua keluarga ikut sengsara. Dari segi penganggaran, minimal 10 persen anggaran dalam APBD harusnya dialokasikan untuk kesehatan misalnya, jika Kabupaten Wajo memiliki APBD Rp 1 triliun, maka Rp 100 miliar harus dialokasikan untuk kesehatan. Tapi saat ini, alokasi kesehatan di Kabupaten Wajo hanya berkisar Rp 20 miliar.
Pada kesempatan ini, Nafsiah juga mengatakan, lebih dari 10 tahun, baru menginjakkan kaki di tanah leluhurnya. Beliau mengakui, kondisi Bumi Lamaddukelleng sudah jauh berbeda. Saat ini sudah mengalami banyak kemajuan terutama dalam bidang kesehatan. Menkes juga memberikan 11 jenis bantuan untuk dimanfaatkan di bidang kesehatan, diantaranya media Promkes 16 paket, Penjernih Air 16 paket, MPAC 11 paket, USG 1 unit, buku KIA 7561 eksemplar, Bidan KIT 1 set, Polibag Sampah 375 buah, Perangkap Lalat 1 set, Alat Foging 1 set, PSN KIT 50 buah, dan Penampung Air 1 paket.


Sumber Berita: www.teraskreasi.com
http://www.sulselprov.go.id/berita-peringatan-hari-jadi-kabupaten-wajo-ke614.html#ixzz2RY897F37
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | BELAWA | KIBAR
Copyright © 2011. KIBAR BELAWA TOSAGENAE - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by TOSAGENAE
Proudly powered by Blogger