Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-614
Sulawesi Selatan,
Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo ke-614 dihadiri, Gubernur Sulawesi Selatan, DR. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, MSi, MH, Menteri
Kesehatan, Dr Nafsiah Mboi SpA,MPH, Wamenag RI, Prof Nasaruddin Umar, Ketua
Umum PB As’adiyah, AGH Prof Rafii Yunus Martan, dan mantan Bupati Wajo, Prof. Rady
A Gani. Peringatan Hari Jadi Kabupaten Wajo cukup meriah, berbagai
kegiatan telah dilaksanakan yaitu zikir akbar, malam kesenian, dan
pertandingan olah raga. Puncak peringatan Hari Jadi ke-614 Kabupaten
Wajo digelar secara seremonial di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Wajo, Senin, 15, April 2013.
Gubernur Sulsel, H. Syahrul
Yasin Limpo dalam sambutannya, memuji masyarakat Wajo. Menurutnya, orang Wajo
dari dulu hebat, tingkat kemajuannya sangat cepat dan luar biasa. Di Sulawesi Selatan,
hanya lima kabupaten yang punya tingkat pertumbuhan ekonomi diatas 10 persen,
dan satu di antaranya adalah Kabupaten Wajo.
Menteri Kesehatan RI, Andi
Nafsiah Mboi, langsung mengkritisi program kesehatan gratis sejumlah kabupaten
di Sulsel. Pengobatan gratis itu bagus dan hak rakyat. Namun itu tidak
mencerminkan rakyat yang sehat mandiri dan berkeadilan serta mengajak
masyarakat Sulsel, terkhusus pada masyarakat Kabupaten Wajo, untuk dididik dan
berprilaku bersih dan sehat. Jika itu dilakukan maka angka orang sakit menurun,
kalau tunggu dia sakit baru diberikan pengobatan gratis, itu mahal. Bersih
secara lingkungan dan pikiran. Beliau mengartikan maksud mandiri, yakni
masing-masing orang berprinsip, walaupun kesehatan bukan segala-galanya, tapi
tanpa kesehatan, kita tidak mampu melakukan segala-galanya.
Selanjutnya dikatakan, ada
beberapa penyakit yang dianggap mahal, antara lain gagal ginjal, sakit
paru-paru, dan stroke, tapi itu bisa dicegah dengan tidak merokok. Sebenarnya,
ada banyak macam penyakit bisa dicegah, seperti diabetes, kurangi makan yang
manis-manis, begitupun juga dengan tekanan darah tinggi mengurangi kadar garam
makanan. Jadi sebenarnya pengobatan penyakit tidak menular jauh lebih mahal
dari pada penyakit menular. Sebab satu saja yang sakit, semua keluarga ikut
sengsara. Dari segi penganggaran, minimal 10 persen anggaran dalam APBD harusnya
dialokasikan untuk kesehatan misalnya, jika Kabupaten Wajo memiliki APBD Rp 1
triliun, maka Rp 100 miliar harus dialokasikan untuk kesehatan. Tapi saat ini,
alokasi kesehatan di Kabupaten Wajo hanya berkisar Rp 20 miliar.
Pada kesempatan ini, Nafsiah juga
mengatakan, lebih dari 10 tahun, baru menginjakkan kaki di tanah leluhurnya.
Beliau mengakui, kondisi Bumi Lamaddukelleng sudah jauh berbeda. Saat ini sudah
mengalami banyak kemajuan terutama dalam bidang kesehatan. Menkes juga
memberikan 11 jenis bantuan untuk dimanfaatkan di bidang kesehatan, diantaranya
media Promkes 16 paket, Penjernih Air 16 paket, MPAC 11 paket, USG 1 unit, buku
KIA 7561 eksemplar, Bidan KIT 1 set, Polibag Sampah 375 buah, Perangkap Lalat 1
set, Alat Foging 1 set, PSN KIT 50 buah, dan Penampung Air 1 paket.
Sumber Berita: www.teraskreasi.com
http://www.sulselprov.go.id/berita-peringatan-hari-jadi-kabupaten-wajo-ke614.html#ixzz2RY897F37
Posting Komentar