Seperti yang kita tahu, air seni atau urine adalah kotoran manusia
berbentuk cair yang harus dibuang. Air seni juga bisa dimanfaatkan
menjadi pupuk penyubur tanaman. Baunya yang pesing dan tajamnya saja
membuat orang tidak tahan menghirup baunya. Namun terbayangkah anda jika
air seni bisa menjadi bermanfaat?
Hal ini bisa dibuktikan oleh kedua siswa kelas XII SMU Negeri 10 Malang, yaitu Nando Nofia dan Nurul Inayah.
Melihat harga BBM yang kian melambung tinggi membuat kedua siswa jenius ini membuat terobosan energi alternatif yang bisa menggantikan BBM yang seperti kita tahu BBM sudah langka.
Energi alternatif dari bahan bakar urine ini mampu menggerakan mobil radio kontrol yang bisa melaju dengan kecepatan 60 kilometer (km) per jam sejauh 17 km. Prinsip kerjanya, listrik bertenaga surya disimpan dalam baterai dan 75 persennya digunakan untuk menggerakan motor.
Sisanya, digunakan dalam proses elektronisasi urine yang juga menghasilkan listrik. Dengan alat electrorizer tersebut, elektrolit menghasilkan gas hidrogen dan nitrogen sebagai limbah dilepas ke udara.
Namun tidak sembarangan urine yang bisa dipakai untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Urine yang bisa jadi bahan bakar ini harus datang dari manusia yang sehat dan tidak mempunyai kadar gula yang terdapat pada air seni manusia.
Konsep sistem kerja alat ini bermula dari sinar matahari yang ditangkap oleh panel surya, secara konstan diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterei. 25% energi baterai digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses elektrolisa urine manusia, yang berfungsi memisahkan hidrogen dan nitrogen.
Gas hidrogen disimpan fuel sell untuk menghasilkan energi listrik dan dialirkan kembali ke dalam baterai.
Proses tersebut bekerja secara simultan, sehingga tenaga listrik bisa difungsikan pada siang maupun malam hari. Dan jenis urine yang bisa berfungsi optimal adalah urine orang yang sehat, karena tidak tercampur bahan kimia.
Sebenarnya, urine manusia yang diubah menjadi energi tersebut tidak berdiri sendiri, tapi dipadu dengan sistem penggerak mobil lainnya, yang dikenal sebagai photoelectro sistem. Jadi harus melalui secara bertahap.
Kedua siswa ini berharap dengan inovasi yang telah dikembangkan dapat membantu seluruh rakyat Indonesia dan bisa terus dikembangkan dan direalisasikan menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak yang semakin mahal dan cadangan BBM yang kian menipis.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Hal ini bisa dibuktikan oleh kedua siswa kelas XII SMU Negeri 10 Malang, yaitu Nando Nofia dan Nurul Inayah.
Melihat harga BBM yang kian melambung tinggi membuat kedua siswa jenius ini membuat terobosan energi alternatif yang bisa menggantikan BBM yang seperti kita tahu BBM sudah langka.
Energi alternatif dari bahan bakar urine ini mampu menggerakan mobil radio kontrol yang bisa melaju dengan kecepatan 60 kilometer (km) per jam sejauh 17 km. Prinsip kerjanya, listrik bertenaga surya disimpan dalam baterai dan 75 persennya digunakan untuk menggerakan motor.
Sisanya, digunakan dalam proses elektronisasi urine yang juga menghasilkan listrik. Dengan alat electrorizer tersebut, elektrolit menghasilkan gas hidrogen dan nitrogen sebagai limbah dilepas ke udara.
Namun tidak sembarangan urine yang bisa dipakai untuk bahan bakar kendaraan bermotor. Urine yang bisa jadi bahan bakar ini harus datang dari manusia yang sehat dan tidak mempunyai kadar gula yang terdapat pada air seni manusia.
Konsep sistem kerja alat ini bermula dari sinar matahari yang ditangkap oleh panel surya, secara konstan diubah menjadi energi listrik dan disimpan dalam baterei. 25% energi baterai digunakan sebagai sumber tenaga dalam proses elektrolisa urine manusia, yang berfungsi memisahkan hidrogen dan nitrogen.
Gas hidrogen disimpan fuel sell untuk menghasilkan energi listrik dan dialirkan kembali ke dalam baterai.
Proses tersebut bekerja secara simultan, sehingga tenaga listrik bisa difungsikan pada siang maupun malam hari. Dan jenis urine yang bisa berfungsi optimal adalah urine orang yang sehat, karena tidak tercampur bahan kimia.
Sebenarnya, urine manusia yang diubah menjadi energi tersebut tidak berdiri sendiri, tapi dipadu dengan sistem penggerak mobil lainnya, yang dikenal sebagai photoelectro sistem. Jadi harus melalui secara bertahap.
Kedua siswa ini berharap dengan inovasi yang telah dikembangkan dapat membantu seluruh rakyat Indonesia dan bisa terus dikembangkan dan direalisasikan menjadi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak yang semakin mahal dan cadangan BBM yang kian menipis.
(Dikutip dari berbagai sumber)
Posting Komentar