Ahmad Alwy Baharuddin,
kibarbelawa.com- Masyarakat Kabupaten Wajo akan menggelar pesta demokrasi pada 18 September 2013 mendatang. Event lima tahunan tersebut adalah Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wajo periode 2014-2019. Sebanyak 6 pasang kandidat telah mendaftarkan diri untuk dipilih oleh puluhan ribu masyarakat bumi lamaddukkeleng.
Pemilihan bupati dan wakil bupati ini merupakan momen yang tepat bagi masyarkat Wajo untuk memilih pemimpinnya. Sering kali dikatakan bahwa memilih pemimpin ini merupakan hal yang sangat penting karena akan menentukan bagaimana Wajo untuk lima tahun ke depan.
Jika menilik pesta demokrasi sebelumnya, yaitu pemilihan gubernur Sulawesi Selatan yang telah digelar 22 Januari lalu, tidak bisa dinafikkan bahwa hal-hal yang mencederai demokrasi seperti money politic dan sebagainya masih terjadi di Wajo. Beberapa masyarakat mengaku diberi sejumlah uang agar memilih salah satu calon, atau memilih calon karena paksaan dan sebagainya.
Akan kah hal ini masih terjadi di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Wajo? Bukankah pesta demokrasi ini bertujuan untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada masyarakat?
Jawabnnya dikembalikan pada pribadi masyarakat Wajo itu sendiri. Jika masyarakat menginginkan Kabupaten Wajo lebih maju dan berkembang, maka masyarakat pun harus cerdas dalam memilih. Cerdas dalam artian memilih pemimpin yang betul layak menjadi pemimpin, memilih bupati dan wakil bupati yang mampu membawa Wajo terdepan di Sulawesi Selatan.
Sekarang, masyarakat masih memiliki waktu selama 3 bulan untuk melihat, berfikir, dan mempelajari bagaimana track record dari pasangan yang nantinya ditetapkan oleh KPU. Semua memiliki kelebihan dan kekurangan, tinggal bagaimana masyarakat itu memilih. Memilih tanpa ada paksaan atau godaan ‘materil’. Semoga pilihan masyarakat adalah pilihan yang tepat, yang nantinya dapat berdampak pada kemajuan dan perkembangan kabupaten Wajo ke depan.
Posting Komentar