Dapat Tingkatkan Resiko Penyakit Kardiovaskular Pada Anak
Kelebihan
berat badan atau obesitas selama kehamilan, telah dikaitkan dengan
berbagai risiko kehamilan dan cacat lahir pada bayi. Studi terbaru
bahkan menunjukkan bahwa ibu hamil yang kelebihan berat badan dapat
meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada bayinya kelak.
Penelitian tersebut melibatkan sekelompok
wanita hamil yang berusia rata-rata 35 tahun, yang telah diikuti sejak
usia kehamilan 16 minggu hingga melahirkan. Sepuluh bayi lahir dengan
jenis kelamin laki-laki dan memiliki berat lahir berkisar antara 1,85 kg
hingga 4,31 kg.
Setiap bayi yang baru lahir hingga
berusia 7 hari, diteliti dengan seksama pada bagian aorta perutnya, yang
merupakan bagian dari arteri yang meluas ke perut. Tujuannya adalah
untuk mengetahui ketebalan dua dinding terdalamnya, yaitu intima-media.
Ketebalan intima-media berkisar antara
0,65-0,97 mm dan hal ini terkait dengan berat badan ibu ketika hamil.
Ibu hamil yang mengalami kegemukan, lebih mungkin memiliki bayi dengan
ketebalan intima-media yang semakin tebal, terlepas dari berat bayi yang
ditimbang saat lahir.
Tanda-tanda fisik awal peningkatan risiko
penyakit jantung adalah berkembangnya aterosklerosis (penyumbatan
pembuluh darah) dalam aorta perut.
“Ketebalan intima-media pada aorta
dianggap dapat menjadi ukuran non-invasif untuk mengetahui kesehatan
pembuluh darah pada anak-anak,” kata Michael Skilton dari Sydney
University, yang memimpin penelitian tersebut, seperti dilansir Health
India, Sabtu (2/3/2013).
Hal ini mungkin dapat menjelaskan
bagaimana kelebihan berat badan pada ibu hamil, dapat mempengaruhi
risiko selanjutnya anaknya memiliki risiko terhadap penyakit jantung dan
stroke di kemudian hari. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam
jurnal Foetal and Neonatal Edition of Archives of Disease of Childhood.
Posting Komentar